PANGKALPINANG – SERGAP NEWS.ID – Maraknya lokasi – lokasi game ketangkasan yang dijadikan modus bagi pengusaha untuk melakukan praktek judi terselubung dengan berlindung dibawah perijinan yang dikeluarkan oleh pemerintah Pangkalpinang membuat para ulama dan tokoh agama serta tokoh masyarakat mendatangi rumah dinas walikota Pangkalpinang guna menyampaikan keberatan mereka terhadap dibukanya kembali lokasi-lokasi game yang disinyalir menjadi tempat perjudian.
Sebelumnya para tokoh masyrakat dan tokoh agama yang ada di Pangkalpinang Provinsi kep. Bangka Belitung sudah menemui walikota Pangkalpinang Maulan Akil untuk menyampaikan aspirasi mereka yang tidak setuju dengan dibukanya kembali arena game ketangkasan itu.
Diketahui , Salah satu ulama dan tokoh masyarakat yang datang ke rumdin walikota Pangkalpinang berasal dari Front Pembela Islam ( FPI ) Kota Pangkalpinang.
Informasi yang diterima redaksi mengatakan selain keberatan atas beroperasinya kembali lokasi game yang menyalahi ijin para tokoh agama dan tokoh masyarakat Pangkalpinang memberikan durasi waktu selam tiga hari bagi Maulan Akil untuk menyikapi apa yang menjadi aspirasi mereka.
Konsistensi yang ditunjukkan para ulama dan tokoh masyarakat terhadap niat baik mereka dibuktikan dengan kedatangan mereka kembali hari ini jum’at 17/7/2020 pagi ke rumah dinas Walikota Pangkalpinang untuk mempertanyakan langkah – langkah apa yang telah diambil oleh Pemkot Pangkalpinang terkait Tuntutan mereka terhadap game mesin yang ada di Pangkalpinang.
Kedatangan para ulama dan tokoh masyarakat serta ormas Front Jaga Babel dan Forum Masyarakat Melayu Bangka Belitung ( FMBB) hari ini disambut langsung oleh Walikota Pangkalpinang Maulan Akil.
Dalam agenda kunjungannya, FMBB menyampaikan 7 pernyataan sikap tuntutan penutupan tempat perjudian berkedok game ketangkasan (Game Zone) yang ada di Kota Pangkalpinang.
Mang Rahman selaku ketua FMBB dalam kunjungan menyampaikan, 7 hal pernyataan sikap yang di buat oleh para ormas islam dan majlis taklim yang ditergabung di dalam FMBB, serta di tanda tangani oleh para Alim Ulama, Habaib, pendeta dan tokoh masyarakat sebagai bentuk dukungan agar kota pangkalpinang bersih dari perjudian dalam bentuk apapun.
“Pagi ini kita bersama-sama mendatangi pak walikota, dalam hal menyampaikan 7 pernyataan yang sebelumya emang sudah kami buat dan alhamdullilah pak walikota menyambut baik kedatangan kami semua di rumah dinasnya. 7 pernyataan sikap yang kami sampaikan diantaranya yang terpenting adalah menutup operasional tempat-tempat game yang melakukan praktek perjudian diseluruh wilayah kota Pangkalpinang.
Menyikapi tuntutan warga Pangkalpinang terkhusus dari para ulama dan tokoh masyarakat serta ormas yang ada Molen sudah mengambil langkah cepat dengan memerintahkan OPD terkait untuk mengeluarkan surat kepada pengusaha game yang ada di Kota Pangkalpinang, hal itu dibuktikan dengan adanya surat bernomor : 045.4/395/DPMPTSP& NAKER/VII/2020 yang ditandatangani oleh PLT Kepala Dinas PMTSP Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang Yan Rizana yang berisi perintah untuk menghentikan sementara seluruh arena game ketangkasan yang ada di Pangkalpinang dengan alasan pademi covid-19.
” Saya mengapresiasi niat baik kita semua, dan saya sudah perintahkan OPD saya untuk segera mengeluarkan surat penghentian sementara usaha game ketangkasan yang ada dan seluruh ijin yang telah dikeluarkan akan kami evaluasi kembali “, ujar Molen.
” Kami tidak bisa langsung mencabut ijin yang telah kami keluarkan tanpa ada evaluasi terlebih dahulu dan harus memperhatikan aturan yang ada”, tambahnya.
Menurut molen selama game-game ketangkasan ini beroperasi , tidak ada PAD yang masuk ke kas daerah, dan hal tersebut membuktikan bahwa hadirnya game ketangkasan di Kota Pangkalpinsng juga tidak memberikan kontribusi untuk kota Pangkalpinang .(rd1)