Bangka Belitung,Sergapnews.id-Gerakan Nelayan Tradisional se-Bangka Belitung melakukan aksi damai atau unjuk rasa
di depan kantor PT Timah Tbk,Senin(05/04/2021).
Adapun massa yang tergabung dalam aksi Gerakan Nelayan Tradisional se-Pulau Bangka
1. Nelayan Matras sampai Pesaren Kabupaten Bangka dan sekitarnya
2. Nelayan Teluk Kelabat dan Teluk Kelabat Dalam Kabupaten Bangka dan sekitarnya
3.Nelayan Belo laut Bangka barat dan sekitarnya
4.Nelayan Batu perahu Bangka Selatan dan sekitarnya
5.BEM Se-Bangka Belitung
Dalam pantauan awak media sergapnews.id pada saat di lapangan terlihat para pengunjuk rasa membawa sepanduk, soundsystem, selebaran statment.
Serta jumlah masa yang hadir sekitar kurang lebih ratusan orang yang tergabung baik laki-laki maupun perempuan , dan juga untuk pengaman dalam aksi tersebut terpantau yaitu puluhan personel dari kepolisian, TNI,dan sucurity PT Timah Tbk.
Adapun perwakilan dari nelayan yang tergabung dalam aksi tersebut menyampaikan tuntutan mereka di depan kantor PT Timah TBK.
Yang mana bunyi tuntutan yang mereka sampaikan adalah sebagai berikut :
1.Bahwa derasnya penolakan masyarakat bersama Nelayan Tradisional Pulau Bangka
terhadap aktivitas penambangan laut oleh PT Timah Tbk dan mitranya
2.Bahwa keterlibatan oknum-oknum panitia KIP (Kapal Isap Produksi) dan Premanisme
yang memicu benih-benih konflik horizontal dan perpecahan ditengah-tengah masyarakat dalam memperjuangkan lingkungan yang lestari dan alami
3. Bahwa dugaan kelalaian Polda Babel dan jajaran dibawahnya dalam menindak
penambang-penambang ilegal di beberapa kawasan di Pulau Bangka
4. Bahwa kondisi perairan lepas pantai dan DAS yang semakin memprihatinkan akibat
penambangan yang semakin tak terkendali dikhawatirkan akan mengundang bencana
ekologis di pemukiman masyarakat Pulau Bangka
5. Bahwa untuk melaksanakan hak dan tanggung jawab masyarakat untuk berperan aktif
dalam melindungi, memanfaatkan lingkungan yang berkelanjutan
Kemudian Salah satu perwakilan dari nelayan pulau Dante dan mengkubung menyuarakan khusus di pulau Dante dan mengkubung bahwa TI di tempat mereka itu nyata Ilegal.
“Ini lebih parah, lebih parah dari seluruh nya tidak ada satupun yang berani menyentuh TI di pulau Dante yang nyata bawah TI tersebut Ilegal,aparat tidak berani bertindak, Direktur operasional PT timah jelas mengatakan bahwa pengelolaan lingkungan terhadap TI ilegal dan Kapolda juga menyatakan bahwa TI ilegal harus di berantas tapi kenyataannya sampai saat ini mereka tidak berani bertindak,ada apa??? siapa di belakang mereka???, Tolong bapak Kapolda dan gubernur TI di pulau Dante dan mengkubung itu jelas ilegal kalo masih punya harga diri sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia(NKRI)tolong di tindak tegakan hukum yang seadil-adilnya,kami kalo masyarakat yang bertindak kami di tindas,siapa yang ada di balik pulau Dante dan mengkubung kita lihat sendiri kalo ketemu kita kuliti kita kasih makan buat buntal,tidak ada alasan yang tertindas,hak-hak kita sebagai warga negara NKRI di ke sampingkan dengan alasan perut, apakah kita sebagai nelayan tidak punya perut, seakan-akan mereka menganggap kita cuman punya kantong seperti ayam,dan seperti monyet,jadi tolong bapak Kapolda dan jajaran nya serta gubernur apa yang di sampaikan masyarakat di perhatikan dan di penuhi dan tolong di tindak seadil-adilnya,” Tegas salah satu perwakilan dari nelayan pulau Dante dan mengkubung. (OC)