Anggota F-Demokrat : Saya Siapkan SOMASI, Isi Berita Tendensius Ingin Rusak Reputasi

Pangkalpinang Sergapnews.ID —  Dalam sebuah workshop yang membahas soal sengketa Pers, mantan Ketua AJI, Abdul Manan menjabarkan, sengketa pers muncul karena ada ketidakpuasan pihak dari pemberitaan di media. Dari skala kecil, seperti typo yang cukup ralat atau koreksi. Hingga kasus serius yang harus diselesaikan melalui melalui hak jawab atau mediasi di Dewan Pers.

“Saat ini tren pengaduan masyarakat ke Dewan Pers cenderung bertambah. Ada dua kemungkinan, yakni kesadaran masyarakat melapor kepada Dewan Pers semakin bertambah, atau kredibilitas jurnalis semakin turun. Dari banyak kasus, akurasi dan ketidakberimbangan yang paling banyak dilaporkan, terutama di media online,” jelas Abdul Manan.

Praktek di lapangan tidaklah mulus laksana teks book yang tertera di untaian beberapa aturan baku pers. Dapat dijadikan contoh adalah insiden bernuansa fitnah, yang infonya baru saja masuk meja redaksi.

Seorang Anggota DPRD Babel dari Fraksi Demokrat menghubungi jejaring media Sergapnews untuk meminta ruang pendapat atau semacam HAK JAWAB yang menurutnya jika tidak dipublikasikan, isi berita dinilainya cenderung menggiring opini.

“Soal informasi diperiksa oleh Kejati, itu tidak. Saya justru diberi penjelasan oleh petugas KPHP yang mengklarifikasi soal alat berat yang ada di lokasi itu dipastikan bukan milik saya. Karena, pekerja yang kasih keterangan ke media itu cuma asal sebut. Yan yang dimaksud itu bukan saya. Waktu tadi datang ke lokasi kan akhirnya terungkap, alat berat itu bukan milik saya,” bebernya Jumat malam (138) ketika menelpon redaksi via whatsapp call.

Di tengah narasi, bahkan Anggota Bapemperda DPRD Provinsi Babel ini bilang, dari pengamatan dia setelah menerima masukan dari berbagai pihak, Ia sampai pada satu kesimpulan bahwa media tadi berniat tidak baik pada dirinya.

“Terus terang saya ini sudah difitnah oleh mereka. Apa yang saya sampaikan ketika jadi berita, malah diplintir seenaknya saja,” sungut Anggota Fraksi Partai Demokrat, Arbiyanto.

Arbiyanto bilang, kegaduhan berita sebelumnya tadi bahkan sampai di dengar juga oleh para koleganya sesama Anggota DPRD Babel. Sehingga dirinya habis dibully, walau ditambahkan oleh dia mereka seperti setengah meledek. “Ada yang bilang, udah saya tambahin deh kurangnya. Atau memang butuh berapa sih sampai jual lahan? Padahal saya sama sekali tidak pernah bilang mau jual lahan karena memang tidak ada suratnya. Jadi media itu dapat pernyataan saya jual lahan darimana? tanya Arbiyanto.

Sewaktu dikonfirmasi apakah pihak media sebelumnya benar melakukan konfirmasi langsung ke Anggota Komisi II DPRD perihal adanya indikasi jual beli lahan seluas 7,5 Ha, Arbiyanto mebantah, tapi anehnya isi berita justru menyoroti jual beli lahan.

Dia bahkan bertambah kesal akibat pemberitan tendensius tadi, pagi harinya Ia langsung dihubungi oleh seorang penyidik Tipidter Polri. Efek dari trial by press yang menurutnya diduga dilakukan oknum suruhan.

“Bayangkan saja dik, saya ini sejak berita tadi tayang, jadi repot meladeni berbagai pertanyaan sana-sini. Sampai-sampai pagi hingga siang tadi saya bersama seorang penyidik Unit Tipidter cek ke lokasi. Tapi sesampai disana memang tidak ada orang buka tambang, malahan yang diblow up angka 1,5 Miliar itu. Kan udah gak benar,” cerusnya.

Arbiyanto juga heran, Bagaimana bisa wartawan memajang foto berita yang sama sekali beda dengan fakta di lapangan, “Otomatis mereka itu sudah menggiring opini publik. Saya juga tahu siapa yang bermain disini,” ujarnya dengan intonasi meninggi. (RED5)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *