Pertambangan

Kawasan Tangkap Nelayan Sukamandi Hancur Dijarah Penambang Liar

Nelayan Minta Kapolres/Aparat Turun Ke LokasiĀ 

Pangkalpinang sergapnews.id — Kawasan tangkap nelayan Sukamandi Belitung Timur luluh lantak dihajar aktivitas ilegal TI Rajuk liar. Para penambang ini jauh merangsek masuk kedalam area hutan bakau yang dilindungi oleh UU Lingkungan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Untuk itu, koresponden kami di Beltim mewawancarai seorang nelayan penghasil ketam, Thayib (50 tahun) warga Sukamandi Damar Beltim. Isi wawancara menyoal keluh kesah pendapatan nelayan turun drastis, Kamis 09/09/21.

“Habis hancur semua hutan lindung tuh, pendapatan saya berkurang drastis dari 100 persen, sekarang tinggal 20 persen,” kata nelayan ketam bernama Thayib (55 tahun) tadi.

Thayib bilang, sudah lima tahun terakhir ini kawasan tempatnya biasa mencari nafkah luluh lantak dihajar sekelompok penambang liar. “Bukan orang sini, kebanyakan orang luar,” sebutnya.

Thayib (55 thn) warga sukamandi kec damar beltim

Ketika disinggung soal apakah ada peran oknum aparat yang membekingi pekerjaan ilegal tersebut, nelayan tadi menjawab dirinya tidak mengetahui secara pasti.

“Soal ada oknum saya tidak tahu, yang pasti buaya sering memangsa orang disini akibat air sungai dan hulunya keruh, lingkungan jadi rusak,” keluhnya pada wartawan.

Aktivitas ilegal ini, lanjut Thayib, sudah pernah dilaporkan pada pihak berwenang. Diantaranya ke pihak Desa dan Kepolisian. Namun belum direspon secara maksimal.

“Apalah orang kayak saya ni, tapi kalau melaporkan sudah. Ke satpol PP dan Kepolisian juga sudah. Herannya, setiap habis lapor, mereka jalan lagi,” kata dia.

Sampai berita ini tayang, wartawan coba mengkonfirmasi ke berbagai pihak terkait. Namun belum menuai respon dan akan terus diupayakan agar terhubung supaya berita bisa berimbang. (YANDI/r5)

Sign up for a newsletter today!

Want the best of NewsyFeed Posts in your inbox?

You can unsubscribe at any time

Related Posts

1 of 220

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *