Pangkalpinang – Apa kabar tin slag atau terak ribuan ton yang diakui oleh pihak PT Timah diangkut dengan tongkang Sumadra Bintan 90, bersandar dan sempat melakukan aktifitas bongkar muat di dermaga Jety samping Depot Pertamina Pangkal Balam, Kota Pangkalpinang. Jumat (12/11/2021) siang.
Pasalnya, pengiriman terak/slag hasil dari kerjasama peleburan mitra di Kelapa Kampit Belitung Timur ke Air Mesu Pangkalan Baru Bangka Tengah, menjadi sorotan publik atau masyarakat di Bangka Belitung disinyalir ada pelanggaran terhadap ketentuan peraturan yang berlaku.
Kendati sebelumnya pihak PT Timah lambat merespon terkesan menutupi adanya kegiatan pengiriman tin slag yang berkadar cukup tinggi, apalagi publik menilai pasir timah yang dilebur diperusahaan smelter terkesan sengaja menyisakan tin slag berkadar cukup tinggi justru dinilai sangat merugikan PT Timah, dan seolah-olah PT Timah tidak melakukan pengawasan atau quality control terhadap proses peleburan pasir timah menjadi balok timah.
Meskipun akhirnya Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengakui bahwa tin slag yang dikirim dari Belitung Timur itu adalah benar milik PT. Timah Tbk,
“Benar bahwa material tersebut adalah milik perusahaan, material tersebut adalah sisa dari proses peleburan yang dilaksanakan dari program kemitraan perusahaan. administrasi terkait backlog atau tin slag ini lengkap, dan sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata Anggi.Sabtu (13/11/2021).
Tin Slag yang didatangkan dari Pulau Belitung ini merupakan sisa dari proses peleburan PT Timah yang akan diolah kembali di Bangka. Bahkan menurut Anggi, tidak ada yang janggal karena secara administratif kelengkapan atas atas material tersebut telah dilengkapi.
“Rencananya akan diolah kembali karena memang ini milik PT Timah dan proses pengolahannya saat ini sudah memungkinkan untuk kita laksanakan di Bangka, dan akhirnya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dari peningkatan nilai tambah sisa proses peleburan tersebut ” jelasnya.
Pantauan jejaring media ini, sejak kemarin Sabtu 13 November dan hari ini Minggu 14 November 2021 aktifitas bongkar muat tin slag di dermaga Jety dekat Depot Pertamina Pangkalbalam tidak terlihat ada kegiatan bongkar muat atau pengiriman tin slag ke penampungan CV Venus di Air Mesu Kabupaten Bangka Tengah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari narasumber jejaring media KBO, terhentinya aktifitas bongkar muat tin slag lantaran pihak KSOP Pangkalbalam meminta kepada pihak perusahaan pelayaran PT PT Mose Indonesia Group agar bongkar muat tin slag menggunakan pelabuhan PT Pelindo Pangkalbalam, dengan alasan dokumen pengajuan bongkar muat tidak terintegrasi secara online di sistem.
“Dari kemarin dan malam ini tidak ada aktifitas bongkar muat tin slag pak, infonya besok dilanjutkan bongkar muat tin slagnya,” ujar narasumber jejaring media ini untuk tidak diminta tulis identitas dirinya saat dihujungi jejaring media ini, pukul 22.00 Wib, Minggu (14/11/2021) malam.
Bahkan, menurut narasumber lainnya muatan tin slag tidak lagi dititipkan ke penampungan CV Venus di Air Mesu, melainkan akan dititipkan disalah satu pabrik smelter di jalan TPI Batu Rusa kawasan industri ketapang Pangkalpinang.
Meskipun sebelumnya Acin Bos CV Venus membantah bahwa telah menerima tins slag yang dititipkan oleh PT Timah, justru pihak menegaskan kepada jejaring media ini bahwa sejumlah dump truck yang mengangkut tin slag hanya menumpang menimbang saja.
“Barang itu milik PT Timah, bukan punya kami, hanya numpang menimbang saja pak, terima kasih,” tandas Acin.Sabtu (13/11/2021).
Diketahui, sedikitnya sebanyak 32 dump truck kapasitas 15 ton mengangkut tin slag tanpa dilengkapi surat jalan walaupun dalam pengawalan oknum. Dan tin slag milik PT Timah tersebut yang ditimbang sudah dititipkan penampungan milik smelter CV Venus berada di desa Air Mesu Kecamatan Pangkalbaru, Kabupaten Bangka Tengah. (*)