Sergap News.id – BANGKABARAT – Pos penimbangan pasir timah di Dusun Selindung Desa Air Putih Kecamatan Mentok Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didatangi belasan emak – emak, Minggu (12/5/2024).
Pasalnya, Belasan emak – emak yang di dominasi istri nelayan tersebut menagih janji panitia tambang ponton isap produksi (PIP) di Perairan Selindung yang tak kunjung ditepati.
“Sudah satu bulan ini mereka berjanji, tapi tidak ada buktinya. Jadi kami mau nuntut janji itu,” ujar Sarina, salah satu emak-emak yang ikut demo Minggu (12/5/2024).
Siapa yang ingkar janji tersebut? “Icen Bang,” jawab Sarina.
Dijelaskan Sarina, di Dusun Selindung ada tiga panitia tambang, dua diantaranya sudah memenuhi janji, yakni memberikan kompensasi kepada masyarakat sesuai kesepakatan saat minta restu masyarakat Dusun Selindung beberapa waktu lalu.
“Kalo yang dua panitia lainnya sudah Bang, tapi Icen ini baru sekali. Setelah itu sudah satu bulan ini tidak ada beri kompensasi kepada masyarakat,” tukasnya.
Hal serupa juga disampaikan Mantan Kades Barudin.
Dikatakan Barudin, bahwa ketika perusahaan mau menambang di Perairan Selindung, pihak pengurus meminta rekomendasi kepada masyarakat Dusun Selindung, sebagai syarat untuk mengajukan SPK ke PT Timah Tbk.
“Saya ini kan diminta sebagai tokoh masyarakat untuk menyambungkan keinginan para pengurus tambang dengan masyarakat. Mereka berjanji akan memberikan kompensasi kepada masyarakat. Saya sudah pesan sebelumnya, jangan sampai berani mengatasmakan masyarakat, jika ke depannya tidak menepati janji kepada masyarakat,” ujar Barudin.
Diakui Barudin, informasi yang Ia dapatkan, bahwa pihak perusahaan sudah mengeluarkan kompensasi tersebut, yang disalurkan melalui panitia. Namun kompensasi itu tidak sampai kepada masyarakat.
“Kami juga ingin tahu, dimana uang kompensasi itu nyangkutnya. Infonya dari perusahaan sudah cair ke pantia, tapi kok tidak sampai kepada masyarakat,” ujar Barudin.
Sebelumnya, kata Barudin, banyak masyarakat terutama kaum ibu yang mau demo di lokasi penimbangan pasir timah di Dusun Selindung, namun sempat Ia tahan.
“Saya sudah ngomong sama panitia bahwa ibu-ibu mau demo mempertanyakan soal janji kompensasi. Eh malah mereka bilang silahkan demo, mereka sudah siap. Ini kan berarti mereka nantang,” tandas Barudin.
Mantan Kades ini berharap pihak panitia yang sudah ditunjuk oleh perusahaan untuk menepati janji sesuai yang telah disepakati.
Jangan sampai gara-gara kompensasi yang tidak ditepati tersebut akan membuat gaduh dan ribut di Dusun Selindung.
“Kalo sudah tidak bisa diselesaikan lagi, kami bisa kirim surat ke Presiden. Kasus ini kalo tidak segera diselesaikan dengan masyarakat, bisa membawa banyak orang yang terlibat, termasuk aparat. Jangan sampai persoalan ini jadi panjang,” pesan Barudin.
Pantauan Tim Media aksi emak-emak ini berlangsung hingga siang hari.
Para emak ini semakin marah, karena pihak panitia yang mereka tuntut menepati janji tidak mampu menyelesaikan persoalan tuntutan mereka tersebut.
Tim berusaha mengkonfirmasi tuntutan emak-emak ini kepada Icen, disebut mereka ingkar janji.
Namun hingga berita ini di publikasikan Tim masih berusaha mengkonfirmasi kepada Icen. (Tim)