Sergap News – Sungailiat, setelah lama terhenti tidak terdengar aktivitas Ponton tambang inkonvensional (TI) rajuk tower ilegal digunakan penambang di lokasi Kolong Buntut setelah adanya penertiban dan ditetapkan belasan orang yang menjadi tersangka dilokasi tersebut, namun sekarang aktifitas tambang mulai beroperasi kembali, terlihat jelas dinihari saat tim berada dilapangan ada beberapa unit Ponton sedang beraktifitas di lokasi tersebut secara ilegal.
Dentuman suara mesin ponton tambang inkonvensional (TI) rajuk tower milik warga setempat, memecahkan keheningan malam, terlihat ada dua unit ponton ti tower sedang beraktivitas dilokasi tersebut, Rabu 23/10/24
Sudah sekian lama terhenti dan dilakukan penertiban dan ditetapkan ada belasan orang yang menjadi tersangka dalam aktivitas di tempat tersebut namun tidak sedikit pun memberi epek jera kepada pelaku tambang ilegal baik sang penambang maupun kolektornya sendiri, lokasi yang jelas jelas saat ini dilarang untuk melakukan aktifitas penambangan namun sekarang mulai di obok obok kembali, dua unit ti tower tersebut mulai melakukan penambangan ditengah kegelapan malam sepertinya aktivitas sengaja dilakukan pada malam hari demi menghindari petugas.
Lantas siapa yang akan disalahkan jika aktifitas tambang ilegal di lokasi Kolong Buntu kembali beroperasi aktifitas tambang di lokasi Kolong Buntu kini malah sempat menuai protes dari sejumlah warga Nangnung dan sekitarnya meski ada sebagian warga menyetujui dengan keberadaan aktifitas tambang ilegal di kawasan setempat,
Pro-kontra di kalangan warga Nangnung & sekitarnya dikhawatirkan dapat memicu konflik massa atau keributan antar warga dengan penambang, sehingga kondisi pun akan berdampak terhadap iklim kamtibmas di lingkungan setempat.
Di satu sisi, pihak aparat penegak hukum khususnya kepolisian dituntut dapat menjaga iklim kamtibmas yang kondusif, namun semua ini tak berarti jika tanpa didukung oleh setiap warga.
Tak cuma itu pihak kepolisian pun saat ini seolah-olah sedang dihadapi sebuah ‘dilema’ lantaran polemik pertimahan di daerah terkesan tak berujung. Begitu pula di kalangan masyarakat penambang saat ini hanya bisa menjerit lantaran kondisi perekonomian dirasakan sangat sulit dalam mencari nafkah kebutuhan sehari-hari.
Sebelumnya pimpinan institusi Polres Bangka, AKBP Toni Sarjaka secara tegas mengatakan pihaknya tak segan-segan akan menindak tegas para oknum penambang yang nekat menambang biji timah di Kolong Buntu, Lingkungan Nangnung. (Rus)