HEADLINE NEWS

Rumah Sakit RSBT Diduga Lamban Lakukan Tindakan Medis, Ibu Bersama Anak Dalam Kandungannya Meninggal Dunia

Rumah Sakit RSBT Diduga Lamban Lakukan Tindakan Medis, Ibu Bersama Anak Dalam Kandungannya Meninggal Dunia

Pangkalpinang – Pemerintah kita melalui Menteri Kesehatan RI menegaskan kepada pihak Rumah Sakit Negeri maupun swasta atau perusahaan pelayanan jasa kesehatan, agar mendahului upaya tindakan medis yang cepat dan tepat dalam pelayanan penanganan proses terhadap ibu akan melakukan persalinan/melahirkan anaknya.

Penegasan ini jelas bahwa pemerintah menginstruksikan kepada seluruh pihak Rumah Sakit atau penyelenggara jasa kesehatan bersalin mengutamakan keselamatan jiwa ibu dan anak dalam kandungan yang menjadi prioritas utamanya, agar kasus kematian/meninggal dunia saat melahirkan atau ‘bersalin’ bagi seorang ibu bersama anak dalam kandungannya tidak terjadi di negeri ini.

Beberapa pekan hari yang lalu, Kamis (08/10/2020), warga desa Kimak Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep.Babel), seorang ibu bernama Sumini (30) meninggal dunia bersama bayinya yang masih di dalam kandungan. Sumini meninggal dunia di ruang bersalin Rumah Sakit Bakti Timah yang dikenal oleh masyarakat Babel dengan sebutan ‘RSBT’.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh jurnalis yang tergabung dalam Forum Organisasi Pers Bangka Belitung (FOPBBB), pada Kamis, 8 Oktober 2020 sekira pukul 19.30 wib, Sumini (30) diantar keluarganya dan didampingi suaminya Ishan (34) ke Rumah Sakit RSBT Kota Pangkalpinang, lantaran Sumini tidak kuasa menahan rasa sakit dan rahimnya sudah mengeluarkan air ketuban.

Kemudian, sekira pukul 23.00 wib Sumini bersama anak dalam kandungan dikabarkan meninggal dunia, dan pihak tenaga medis/dokter rumah Sakit ‘RSBT’ tidak mampu menyelematkan salah satu jiwa dari ibu dan anak tersebut, padahal ada jeda waktu 3,5 jam (dari pukul 19.30 – 23.00 Wib) dinilai cukup untuk upaya yang maksimal untuk melakukan tindakan medis yang tepat.

Publik/masyarakat Babel pun lantas menyoroti pihak Rumah Sakit RSBT dan tenaga medis/dokter yang menangani diduga tidak profesional sehingga tidak melakukan tindakan medis yang secara cepat dan tepat dalam penanganan proses persalinan, dan apalagi diketahui korban sudah dalam keadaan kritis yakni kekeringan air ketuban.

Kepada Jurnalis FOPBBB, Ishan suami korban membenarkan bahwa Sumini istrinya bersama anak dalam kandungannya meninggal dunia saat dalam proses persalinan/melahirkan yang ditangani oleh tenaga medis di Rumah Sakit RSBT, namun ia tidak menyalahkan siapa-siapa karena saat itu tidak tahu berbuat apa dan hanya pasrah ke Allah SWT Tuhannya.

“Iya pak istri dan anak saya, meninggal dua-dua, saat itu saya tidak bisa berbuat banyak hanya pasrah kepada Allah, dan saya tidak menyalahkan siapa-siapa, dan harapan saya kedepannya pihak rumah sakit dan tenaga medis lebih baik lagi agar tidak ada lagi ibu dan anaknya meninggal dunia dalam melahirkan, “ujar suami korban, Ihsan saat dimintai konfirmasi, Rabu (21/10/2020).

Dalam upaya untuk perimbangan berita, jurnalis FOPBBB sekira pukul 11.00 wib berusaha menemui pihak Rumah Sakit RSBT Kota Pangkalpinang, dan saat itu jurnalis FOPBBB sempat diterima oleh ibu Mimi Humas Rumah Sakit RSBT, namun saat itu ia hanya menampung apa yang dikonfirmasikan dan dikarenakan permasalahan ini butuh penjelasan dari dokter yang bertugas, dan meminta kepada jurnalis untuk menunggu undangan resmi dari pihak Rumah Sakit RSBT.

Dan melalui seorang bernama Dedi salah satu Humas Rumah Sakit RSBT Kota Pangkalpinang menyampaikan kepada Jurnalis FOPBBB, Kamis 22 Oktober 2020 pukul 16.00 Wib pihak Rumah Sakit RSBT menggelarkan jumpa pers terkait permasalahan meninggalnya Ibu bersama anak dalam kandungannya saat menjalani proses persalinan di Rumah Sakit RSBT. (Red.03)

Sign up for a newsletter today!

Want the best of NewsyFeed Posts in your inbox?

You can unsubscribe at any time

Related Posts

1 of 267

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *