Pangkalpinang — Viral sebuah Live Video dari akun atas nama “Ruly” alias Kinoi seorang warga Koba yang melakukan protes terhadap satu unit truk berwarna kuning yang akan lewat di kawasan Kolong Merbuk Koba Bangka Tengah, Rabu 15/12/2021
Dalam tayangan video, pria tadi terdengar meneriakkan nada tidak senang dan memprotes atas rencana truk tadi yang dituding pria tersebut akan membuka TI Rajuk di kawasan Gelam yang berjarak cuma puluhan meter dari Pungguk.
“Hey hey neg bgawi dimane hey neg bgawi dimane? (Hey mau kerja dimana? -red),” hardik pria tadi.
Selanjutnya dalam tayangan video terjadi percakapan yang narasinya justru membuka tabir dugaan publik selama ini, bahwasanya aktivitas penambangan illegal timah di seputaran Kolong Merbuk tak pernah berhenti.
“Bilang sama boss kamu, masalahnya (selama ini) kami bekerja, kami gak pengen terkena imbasnya dari pekerjaan kamu,” timpal pria tadi dengan intonasi suara tetap tinggi.
Berdasarkan data hasil tangkapan layar akun atas nama Ruly yang masuk ke meja redaksi, beberapa postingan susulan akhirnya mampu menyatukan puzzle teka-teki tentang mengapa pria tadi yang diduga kuat adalah Rully alias Kinoi sampai memprotes keras kedatangan truk berwarna kuning.
“Rupanya orang yang mau ngerakit (diduga dimaksudkan ponton) berasal dari Pangkalpinang. Didukung juga oleh orang dalam, tidak bisa siaran video live langsung, kabur ke tempat yanto,” tulis akun atas nama Ruly pada pukul 13.58 wib.
Belum puas sampai disitu, Ruly alias Kinoi terus saja melakukan kalimat provokatif yang mengajak warga Kolong Merbuk lainnya ikut seperti dirinya melakukan penghadangan pada seseorang yang dituduh akan masuk kedalam kawasan Merbuk. Bahkan jika diperhatikan, postingannya jelas masuk kategori Pidana SARA, hate speech dalam bidikan UU ITE.
“Bos besar pkp. Ingin kelola merbuk kenali pungguk, Bangka tengah. Yang bernama ****, urang Cina Pangkalpinang,” tulis Ruly dengan sinis.
Pengakuan dalam tayangan video akun Ruly yang diduga kuat sebagai Kinoi bahwa aktivitas penambangan illegal di kawasan Gelam yang dekat sekali dengan Pungguk, dan disebutnya tidak pernah berhenti beroperasi, berbanding terbalik dengan keterangan Kasat Reskrim Polres Bangka Tengah, AKP Wawan dikutip dari sebuah media online.
Dalam konfirmasinya, AKP Wawan mengatakan bahwa beberapa hari yang lalu pihaknya Polres Bangka Tengah sudah melakukan penertiban di area WPN kolong Marbuk, Pungguk dan Kenari eks IUP PT Timah Tbk.
“Monitor bang, beberapa hari kemarin kami sudah melakukan penertiban dan melakukan patroli, tapi kalau hari ini ada aktifitas kami nggak tau ya bang,” jawab Kasat Reskrim Polres Bangka Tengah seizin Kapolres Bangka Tengah AKBP M.Risya.
Selain itu, sangat patut diduga akun Ruly alias Kinoi ini sebagai anggota dari kelompok penambang illegal yang dijuluki oleh warga sekitar sebagai “sultan koba”
Bahkan di postingan lainnya akun Ruly sudah melakukan kalimat verbal yang masuk kategori pengancaman. “Bos orang luar mau masuk Kenari Pungguk Bangka Tengah, langkahi dulu mayatku,” tulis akun Ruly yang direspon oleh netizen bernama Engga Saputra,” Hidup Mang Inoi,” sahut Engga.
Dengan begitu, pihak penegak hukum sebenarnya sudah bisa menjemput pemilik akun Ruly alias Kinoi untuk dimintai keterangan menyangkut isi postingan bermuatan SARA Hate Speech, pengakuan tidak pernah berhentinya praktek illegal kawasan Kolong Merbuk, serta kalimat pengancaman.
Terpisah, seorang warga yang tinggal sekitar area -yang berpesan agar namanya dirahasiakan demi keamanan dirinya- malam tadi menghubungi redaksi setelah berita sebelumnya tentang aktivitas illegal Kolong Merbuk dan sekitarnya viral di seluruh Wags wartawan.
Ia menyayangkan atas adanya ketidakadilan yang dipertontonkan oleh APH dalam menyikapi problematika Kolong Merbuk. Padahal sejak 2016 sampai sekarang, sudah belasan warga setempat yang berprofesi sebagai penambang, yang mirisnya lagi, justru harus mendekam merasakan dinginnya lantai penjara. Sementara, jika menyentuh gang “sultan koba” dinilainya malah berjalan lambat.
Selain menimbulkan perasaan ketidakadilan, dia menambahkan hampir sebagian besar warga tentu resah dengan praktek patgulipat seperti sekarang. “Bilangnya sudah razia, tapi dalam video tersebut kan jelas selama ini mereka tetap bekerja kok,” tukasnya.
Yang terbaru, pagi ini Rabu 15/12/2021, redaksi berhasil mengkonfirmasi Kapolres Bangka Tengah AKBP Moch Risya lewat sambungan whatsapp, perihal aktivitas TI illegal Kolong Merbuk yang kuat dugaan masih beroperasi serta beberapa postingan bernuansa SARA dari akun Ruly di platform media sosial FB. “Baik, akan kami tindaklanjuti, terima kasih,” tulis Kapolres Bangka Tengah di jam 10.02 WIB. (*)
Caption Foto utama: Razia Timgab dipimpin langsung oleh -saat itu- Kapolres AKBP Slamet Purnomo di Kolong Merbuk (21/04/2021) sumber : dok redaksi.